Sabtu, 16 April 2016

POHON ADALAH BIBIT YANG DULU

Suatu saat aku bertanya kepada sang maha guru, dimanakah gelap di malam gulita? Dimanakah matahari di siang benderang? Sang guru menatapku dalam kerendahan budi dan ketinggian pengetahuannya. Dia balik bertanya dimana dirimu saat kau melihat bayangmu?


Kucium tangan rahmat yang renta dalam kemudaan jiwa kebesaran ilmu Tuhannya merenda jubah dan kain selimutnya....., Terlihat dunia di wajahnya dan akhirat dari tuturnya.
Oh Tuhan, betapa Engkau nyata, walau sedikit yang mengenalNya.


Seperti bawang yang terkelupas kulitnya, bagian luar sama dengan dalamnya. Dalam bau keserupaan, seperti gambar bangunan dengan bangunannya. CitraMu adalah Aku bukan selain Mu.. Dan aku pamit untukMu.


Ujar beliau.., ingkatkah tatkala ayat menjadi surah? Tatkala sendiri menjadi golongan?
Cabang memeluk ranting dan ranting berjabat erat dengan cabang, sekali lagi kucium tangan guruku dalam jabatan erat, dua tangan tapi berjari lima.


Selamat tinggal dan Selamat Jumpa wahai Rasul...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar