Rabu, 16 Desember 2009

Hatiku Adalah PERMATA HATIKU

Kita terlalu tergesa-gesa menyebut dan menentukan sesuatu didalam banyak hal. Kita tidak menunggu petunjuk dari Allah tapi mengukuti lisan semata. Jika Hati adalah raja sudah kalian fahami itu, tapi apa inti dan saripati hati ? Segumpal darah yang apabila dia baik maka baiklah semuanya dan apabila ia rusak maka rusaklah semuanya !

Kemuliaan hatimu tergantung kepada siapa yang menguasainya, tahta kerajaan mana dan siapa nama rajanya. Dia adalah raja yang tak memikirkan harta tapi yang selalu memikirkan dan mendoakan keluarganya. Dia bersama pencinta dan pengikutnya. Petunjuknya tak pernah putus dan bimbingannya sepanjang zaman selama keluarganya masih mengingat dan mencintainya.


WAHAI PERMATA HATI DARI HATI, ENGKAU SATUKAN HATI DAN LISAN........



Anandaku, teruslah perindah hatimu dengan Quran dan hiasi ia dengan zikr surgawi yang pasti kebenarannya. Dia mencintaimu dan dia adalah cintamu dan musuh-musuh Allah terazab karena mendustai hati mereka sendiri. Wahai kepala keluarga dan saudara-saudaraku kita akan berjumpa dan menjumpai permata hati kita yang tunggal. Dia pemerhati dan pusat perhatian kita.
Terbimbinglah umat dengan perhatian dan cintanya, sayang kalian tak ingin memeluk dan mencium telapak kakinya. Dia amat rendah lebih rendah dibanding debu terhadap sandalnya.
Abadilah wahai permata hati karena kerajaanmu tak berakhir karena berlalunya waktu dan tak kenal mati.
Semoga Allah melimpahkan salawat dan salam kepada junjunganku, Sayyidina Muahammad, dan juga keluarga besarnya dan permata-permata hatinya......
Salamku untukmu dari Bab-Assalam dan Bait-Assalam..

Senin, 14 Desember 2009

SEIMBANGKANLAH..

Apa yang terlintas olehmu dari judul diatas ? Ada timbangan, takaran dan sesuatu yang akan disamakan. Sisi kiri harus sama dengan sisi kanan, bobotnya bukan jumlah. Sebagai contoh beri bobot yang sama untuk sabar dan syukur, takut dan harapan.

Yang ingin saya tekankan bukan itu.... Kita sama-sama tahu bahwa rukun iman itu 6 unsurnya tapi banyak yang belum bisa memberikan bobot iman yang sama kepada 6 unsur tersebut. Memang unsur iman kepada Allah adalah dominan tapi bukankah kita harus mempercayai semua unsur-unsur itu dengan sama bobotnya ? Timbanglah bobot imanmu terhadap hari akhir, apakah sama dengan imanmu kepada Rasul atau apakah imanmu kepada qadha dan qadar seimbang dengan beriman kepada kitab.

JANGAN KALIAN BEDAKAN SEMUA KEBENARAN ITU.......


Jika kalian telah bisa mensetarakan ke6 unsur rukun iman tersebut, Allah akan memudahkanmu membuka kegaiban dari iman itu sendiri. Apakah imanmu kepada nabi Hud sama dengan Nabi Adam ? Atau nabi Ilyasa dengan Muhammad !


Kalau kita menoleh kebawah sejenak, izinkan saya bertanya mana lebih mulia Abdul Qadr Al-Jilani atau Sunan Muria... Kalian harus lebih berani dalam memaknai AHAD. Semoga rahmat Allah tercurah untuk mereka dan kita.....