Selasa, 21 Juli 2015

KATA SANDI..


Tak ada rahasia yang tertutup rapat, kecuali ada beberapa orang yang mengetahuinya. Didalam peperangan kata ini sandi namanya. Bahkan negara manapun memiliki lembaga Sandi negara. Sandi ini diperlukan untuk berbagai keperluan,yang pada dasarnya hanya golongan tertentu yang memahaminya.


"Musuh" atau lawan kita pun memiliki sandi jua, agar smua strategi tak terbaca lawan, walau tertulis dan bisa dibaca smua orang belum tentu tahu dan faham maknanya. 


Kitab suci adalah firman yang amat kaya makna Dan pemahamannya. Setiap golongan menafsirkan sesuai nalar yang pada dasarnya diilhami oleh SANG WAHYU. Tersebar hampir disetiap kalimat, sandi2 itu menjadi asupan dan gizi bagi iman. Dia meluruskan dan menyembunyikan karena kesesatan dan petunjuk adalah HakNya. Limpahan petunjuk tak ada hentinya tapi kebengkokan hanya mengekor kepada keteledoran dan kegelapan yang nyata. Tak lekang waktu dan hambar ingatan. Ruh jasad tak menjadi sehat dengannya. Tapi bimbingan wahyu pasti akan mencerdaskan, membimbing terbimbing dalam tumpukan makna tak tersisa. Terus dan makin menjadi lagi menjadikan.



TATKALA PENGUCAP WAHYU MENJADI WAHYU YANG DIUCAPKAN, HILANGLAH KEMENDUAAN, LURUSLAH MAKNA DAN TERBUNUHLAH SANG KEKASIH DALAM PELUKAN PEDANG RAHMAT. TAK ADA PEDIH DAN LUKA TANPA TETES DARAH. DIA MENJADI RAHMAT NYATA DIBUMI DALAM SANDI SUCI KEESAAN WUJUD. SANG SANDI MENJADI SANDI DAHULU DAN KINI. IA MENJADI RAHMAT TIMUR DAN BARAT TANPA ARAH DAN SEMUA KATA TUNDUK MENGABDI PADA SANG FIRMAN.


Semoga ada kesempatan buat kita untuk menjadi dan berjumpa dan mengerti sandi firman dalam wahyu sarat nyata bukan fatwa atau cerita, INSHALLAH......