Rabu, 27 Juni 2012

UNTUKMU WAHAI SAHABAT ABU BAKAR SHIDDIQ

** Seorang berkata : saya sungguh merindukanNya, sang guru tersenyum, bagus keadaan imanmu membaik.

**Yang lain berkata : sungguh kini aku begitu mencintaiNya, sang sufi tersenyum mendengarnya.

**  Murid lainnya mendengarkan dan menyimak pernyataan teman mereka, lalu sang guru arif bertanya : bagaimana dengan engkau ? Murid itu tertunduk dan menjawab :Engkau wahai guruku cukuplah bagiku, sang sufi menangis dan sang muridpun meneteskan airmata. 


Rindu dan cinta adalah anugerah Allah banyak kebaikan disana tapi bagi pecinta itu adalah tanda kejauhan dan belum cukupnya pengenalan dalam pengembaraan. Orang yang telah mencapai derajat - lebih baik tak kusebut - kerinduan dan kecintaan telah hilang dalam peleburan bismillah dengan selimut la haula walaquwata. 
Tatkala ia berbuat kebaikan dia katakan semua ini adalah kehendakNya, tatkala ia menerima ujian ia katakan bahwa tuhanlah pemberi dan sekaligus jalan keluarnya.



KEMATIAN TELAH MENDATANGINYA SEBELUM MAUT MENJEMPUT. LIDAHNYA KELU, OO KALAM ALLAH, TELINGANYA TULI OO SAMIE ALLAH. KAKI DAN TANGANYA TAK LAGI BERFUNGSI PADAHAL IBADAH DAN KARYANYA TERUS BERTAMBAH. WAHAI ORANG YANG MALANG, ORANG CUMA MATI SATU KALI TAPI ENGKAU BERKALI-KALI....,


Wahai Allah izinkan aku juga kami umtuk menemui dan mengenali "mayyitMu" dan matikan aku sebagaimana Engkau mewafatinya. Sirnakan keinginan, kemauan dan pilihan bagiku, bukankah semuanya telah aku serahkan dan kembalikan padamu. Kekalkan aku dalam Wajah hidupMu. OO.. Bayazid Al-bustomie, OO Bilal, kumandangkan azanmu dalam kuburku sebagaimana azan pertamamu dulu.

Wahai Abu Atieq bebaskan dan senangi aku sebagaimana engkau melegakan sesak dada rasul menantu kecintaanmu.. WAHAI SANG PENERUS, TERUSLAH BERJALAN BAK AWAN TERTIUP ANGIN. SALAWAT DAN SALAM DARI ALLAH DAN MALAIKAT UNTUK KALIAN !


 

Jumat, 15 Juni 2012

WE ARE IN THE SAME BOAT......

Ketika perjumpaan tak lagi mengenal perpisahan
Yang ada hanya kebersamaan tanpa sedetikpun ketiadaan
Tak ada lagi ruang untuk malaikat dan nabi
Tak ada apa dan siapa disitu
Senyap dalam kesendirian mutlak


Tatkala bahasa bukan lagi menjadi kendala
Setiap anggukan dan gerak tubuh jadi makna terbaca
burung kutilang Jawa berbicara dengan elang Isfahan
Burung Bulbul ikut menyela
Kasuari dan gagak tak menyombongkan sayap
Bukan terbang atau tak pandai mengangkasa
Bukankah sayap hanya hiasan...?
Merak dan pipit boleh berbeda
Tapi dalam kerajaan burung mereka adalah sama




Apimu membakar engkau dan menghanguskanku
Dalam tungku cinta 
Majnun hanya tahu Layla
Aku terbang dengan sayapmu, kau berjalan dengan kakiku
Bak busa bertanya kepada sabun dan laut


Yahudin dan Nasrani pendahulu kami
Mereka mendapat petunjuk dan pertolongan 
Kalian adalah beras dan kini menjadi nasi dalam bejana Ahmad
Moses, Christ and Mohammad
 Abraham and Ishaq as well
Mana mungkin kerang tak mengenal mutiaranya ?
Tuhan....hati ini cuma satu sejak dahulu...