Kamis, 24 Juni 2010

PELEBURAN DIRI.....

Penyatuan atau peleburan dari sesuatu menjadi hanya satu bukanlah sesuatu yang mencengangkan. Zat2 padat melebur karena panas yang tinggi - Ibrahim menyatu dengan api yang dingin. Yunus menghilang dalam perut ikan besar dan Yusuf masuk dalam penjara. Alat dan caranya begitu beraneka.
Masih ingatkah anda cerita "layla majnun " atau " sampek engthai" ? cerita itu layak dijadikan misal dan tak perduli keabsahannya. Sang pengarang bisa mengambil contoh manusia atau binatang dsb untuk menggambarkan dan menjabarkan yang ada difikirannya.


Sampek dan Engthai dua sejoli yang enggan berpisah -dalam dunia binatang- bak Layla Majnun dan kisah2 semisal lainnya. Para penulis Sufi kerap mengambil cerita ini untuk menggambarkan bagaimana cinta yang meluap dan menyatukan kekasih dengan pecinta menjadi satu dalam keabadian.


AWALNYA LAYLA, PERLAHAN BERUBAH MENJADI MAJNUN dan jadilah ia LAYLA MAJNUN. Dengan jalan yang sama meleburlah " LAA ILAHAILLAALAH MUHAMAD RASULULLAH.


Wahai yang telah menjadi satu - ahad- Kau bukan ahadiah. Setelah satu ada dua dst tapi setelah ahad adalah hampa dan tak ada apa apa lagi. Siapa dan apa yang bisa memisahkan kalimat tauhid yang ahad ini..? Pedang mana yang sanggup memotongnya ? Sungguh, bila kalian konsisten dalam iman murniNya, Pecinta akan disambut dan diperlakukan bak Kekasih.


Yaa Wahidul Ahad, Al latzi lam yalid walam yulad cukupkan kami dalam cintamu dan maafkan kami dalam maafmu..

1 komentar:

  1. Yaa Tuhan.. Engkau merupakan lautan kehampaan yang tak terbatas, tak terhingga dan maha tembus.

    BalasHapus