Senin, 12 Desember 2011

LAYANI PELAYANMU....

Alangkah mulia pekertimu tatkala seorang tuan menjadi hamba dan hamba kalian anggap sebagai tuan. Sang budak telah bangun selagi kalian masih diperaduan dan menyiapkan apa kebutuhanmu, dia lakukan atas Perintah bahkan sering karena pengetahuan dan pengalamannya dalam melayanimu.

Suatu saat sang pesuruh kalian perintahkan untuk menyampaikan suratmu kepada sahabat karibmu dan kalian katakan harus sahabatku yang langsung menerimanya. Perintahmu dijunjung tinggi dia menunggu sekian lama sehingga titipanmu sampai ketangan karibmu. Sang pesuruh kembali menjelang senja, dan ia tak sempat membuat hidangan untukmu sore itu.

Tatkala dia kembali dengan keringat didahi wajahnya ceria karena dapat memenuhi tugas yang di embannya dan tak terlihat kelelahan diwajahnya dan alangkah terkejutnya dia tatkala kamu sapa dia dengan kalimat ' MARI KITA MAKAN......


ENGKAU TELAH MELAKSANAKAN PERINTAHKU, MENGAMBIL ALIH TUGASKU....... DAN KINI BIARKAN AKU MENGERJAKAN TUGASMU. LANGKAHKU MENJADI PENDEK KARENAMU DAN BIARKAN AKU MENJAMUMU. KAMU TELAH MENGAJARKAN AKU DENGAN PERJAMUANMU DAN DENGAN ITU AKU MENJAMUMU....


Wahai pelayan Allah, wahai ayahanda Ibrahim, izinkan aku melayanimu dan jadikan aku pelayanmu. Yaa RASULLULLAH layani aku dan izinkan aku mengerjakan tugasmu, ajari aku menjadi pelayan WAHAI PELAYAN TUHAN....

7 komentar:

  1. ada bisikan tetangga..
    "dua kata, Mencari dan Mencair. Sekarang lagi Mencari..setelah ketemu, lalu Mencair karna cinta.

    sebenarnya Tuhan sudah mnjadi pesuruh, namun Dia menjadi pesuruh dgn atau tanpa kita sadari Dia juga sekaligus mengajari kita bagaimana mnjadi seorang tuan yg rendah dan budak yg tinggi.

    BalasHapus
  2. seorang Kyai pernah berkata;
    "akal tak akan mampu melampaui nafsu"

    sungguh..!!!
    dunia ini penuh tipu daya,
    bagaimana Tuan dapat membedakan..memilih pelayan yang baik...
    atau sebaliknya Pelayan memilih tuan Nya..???

    BalasHapus
  3. Assalamu alaikum pak kyai..
    saya hasan..tman FB anda..

    hmm..tulisan bapak ini sperti menggambarkan bagamana kedekatan seorang hamba kpda Tuhannya..
    kedekatan yg tidak terlihat karna tak hijab...

    BalasHapus
  4. Guru ilmu bumi lagi ngajar bumi dan isinya ya?

    BalasHapus
  5. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  6. ambiguuuuu...

    balutan halus dr kata "KAMU & AKU", "TUAN & HAMBA"...
    sungguh hebat Sang SURAT yg dapat merubah sang tuan menjadi hamba dan merubah sang hamba menjadi tuan...

    Wahai "SURAT" jadikan aku diriMu..
    tanpa tuan dan hamba...

    BalasHapus
  7. PEMBACA NAN JELI.....KALIAN MEMBUATKU TAK BERMAKNA LAGI. TERPUJILAH ALLAH KARENAMU

    BalasHapus